Selasa, 19 Juni 2018

9. We are EXO, right? : Oh Sehun



 5 April 2019             
3.15 pm KST


 Sigani jinado malhaji mothago

Mam sogeuro samkineun na

Mianhadago neol saranghandago

Jigeumcheoreom mideodallago


Sebuah lagu berjudul ‘Promise’ yang dinyanyikan oleh boygrup EXO yang dirilis beberapa tahun yang lalu itu nampak diputar dengan volume keras di ruangan yang didalamnya terlihat seorang pemuda berkulit putih yang tengah tiduran di sofa.

 “Kau akan terus seperti itu, hm? Sampai kapan kau begini? Masalah tidak akan selesai jika kau menghindarinya, Sehunnie”

Sehun membuka matanya dan langsung menatap pemuda berdiri tak jauh dari posisinya saat ini.
 “Aku lelah ge, bisakah kau biarkan aku beristirahat?”

 Ziyu nampak menghela nafas lelah saat melihat Sehun yang kembali menutup matanya. Dia sudah kehabisan cara membujuk pemuda itu agar pulang dan menyelesaikan masalahnya. Tapi Sehun adalah makhluk paling keras kepala yang pernah dia kenal.

 “Baiklah-baiklah Gege mengerti. Lakukanlah sesukamu, dan jangan menyesali apa yang terjadi nantinya, Hunnie”

Sehun menutup wajahnya menggunakan lengannya. Dia mencoba tak terkecoh oleh perkataan Ziyu. Dia tahu maksud Gegenya itu baik tapi tetap saja dia belum siap bertemu dengan rekan-rekannya.

 “Percuma saja gege menasehati dia. Sehun-hyung adalah orang yang keras kepala dan orang yang paling munafik yang pernah aku kenal”

Mendengar perkataan orang itu membuat Sehun langsung bangun dari tidurnya dan menatap tajam pemuda yang baru saja memasuki ruangan ini dan seenaknya mematikan lagu yang sedang Sehun putar.

 “Siapa yang kau panggil munafik, Yoon Yongbin?”

 “Kaulah siapa lagi memangnya? Orang yang paling munafik, paling egois itu hanya kau hyung. Hanya Oh Sehun yang seperti itu”

Sehun nampak berdiri, kedua lengannya terkepal kuat. Dia menatap tajam Yongbin yang juga tengah menatapnya seolah tak gentar dengan tatapannya.

 “Kenapa kau diam hah? Tidak bisa mengelak kenyataan jika kau itu munafik dan juga egois?”

Sehun tak menjawab, pemuda albino itu masih diam tak mengeluarkan suara apapun seolah tak berniat menjawab pertanyaan yang diajukan pemuda yang setahun lebih muda darinya itu.

 “Yongbin-ah berhenti mengganggu Sehun, biarkan dia beristirahat”

Ziyu mencoba menarik Yongbin untuk pergi meninggalkan Sehun sendirian karena dia tahu sebentar lagi kedua adiknya itu akan kembali berdebat hebat dan dia tak akan membiarkan itu terjadi. Karena terakhir kali mereka berdebat mereka sampai saling pukul dan Ziyu tak suka melihat kedua adiknya terluka.

 “Lepaskan Ge, aku harus menyadarkan manusia kepala batu ini”

Yongbin menepis lengan Ziyu, pemuda kelahiran tahun 1995 itu berjalan menghampiri Sehun dan berdiri tepat dihadapan pemuda itu.

 “Kau tahu hyung saat ini teman-temanmu anni maksudku saudara-saudaramu tengah dalam kesulitan. Kyungsoo-hyung sudah menjelaskan semuanya dan dia sudah meminta ma’af tapi kau tidak mau mendengarnya. Bukankah kau sangat egois hyung? Harusnya kau berada disana dan menyelesaikan permasalahan kalian bukan malah menghindar dan bersembunyi.”

 Sehun terdiam, pemuda albino itu menatap Yongbin tanpa mengucapkan sepatah katapun seolah mulutnya terkunci rapat hingga suara yang ingin dikeluarkannya tersangkut ditenggorokannya.

 “Sekarang aku ingin bertanya satu hal padamu, kau sungguh ingin EXO benar-benar berakhir? Kau sungguh ingin mengakhiri semuanya, hm?”

 Sehun menggeleng cepat, dia tak ingin EXO berakhir, dia tak ingin EXO bubar.
Melihat Sehun yang menggelengkan kepalanya membuat Yongbin langsung tersenyum miring.

 “Kau benar-benar munafik kalau begitu, kau tidak ingin EXO berakhir tapi kau sendiri justru yang membuat kalian terancam benar-benar berakhir. Kau munafik hyung, dan jika sampai EXO berakhir itu adalah kesalahanmu, kau egois !”

Brughh…. Brughh..

Tubuh Yongbin langsung terhuyung kebelakang saat Sehun memukul wajahnya.

 “Jaga mulutmu, aku tidak egois , aku tidak munafik !”

Yongbin terkekeh pelan, pemuda itu menyeka darah yang mengalir disudut bibirnya sebelum kemudian membalas memukul Sehun hingga pemuda albino itu terjatuh.

 “Jangan hanya berbicara tapi buktikan ucapanmu. Kembalilah kepada mereka, selesaikan semuanya. Jangan bertindak seperti seorang pengecut seperti ini”

Sehun menundukan kepalanya, dia tengah merenungkan perkataan Yongbin. Adik kecilnya itu benar, tak seharusnya bersembunyi seperti ini, dia harus melakukan sesuatu agar EXO tidak berakhir.

 “Hyung..”

Sehun mengangkat kepalanya dan langsung tersenyum tipis saat melihat Yongbin mengulurkan tangannya. Dia segera meraih tangan Yongbin dan berdiri dibantu oleh adiknya itu.

 “Kau pernah bilang jika lelaki sejati itu akan selalu menepati janjinya, benar bukan? Jadi tolong tepati janjimu, aku tahu bukan ini yang kau inginkan bukan?”

 “Kau benar Bin-ah, sebagai seorang lelaki aku harus menepati janjiku. Aku sudah berjanji akan selalu bersama EXO bukan?”

Senyum Yongbin langsung merekah saat mendengar ucapan Sehun, tapi senyumnya langsung luntur saat dengan santainya Sehun menjitak keningnya. Langsung saja pemuda kelahiran November 1995 itu mengerang kesakitan.

 “Untuk apa aku memaksakan EXO tetap bersama jika mereka ingin berpisah? Kau tahu bukan jika sesuatu yang dipaksakan itu tidak akan berjalan baik , kau tentu mengerti hal itu bukan? Bukannya dulu juga kau memilih pergi karena kau tau jika kau tetap memaksakan untuk debut semua tidak akan berjalan lancar. Aku benar bukan?”

 “HYUNG !!!”

 Yongbin hampir saja kembali memukul Sehun jika Ziyu tidak cepat menahannya. Sepertinya pemuda yang berumur paling tua diantara mereka sudah jengah melihat pertengkaran kedua dongsaengnya itu.

 “Kau tidak bisa menyamakan persoalan aku dulu dengan keadaan sekarang, hyung. Semua ini jelas berbeda bahkan sangat berbeda. Kau tidak bisa seperti ini, hyung”

Sehun mencoba mengabaikan Yongbin, dia sudah yakin dengan keputusannya. Dia dan kedelapan hyungnya sudah tidak bisa bersama lagi. Dia tak bisa memaksakan lagi. Dia tidak bisa egois dengan meminta agar mereka terus bersama untuk waktu yang lebih lama lagi. EXO benar-benar berakhir sampai disini.

 “Bisakah Gege membawa dia pergi? Aku lelah ingin beristirahat”

 “Kau pasti tahu apa yang terbaik untuk semuanya benar bukan Hunnie? Gege percaya kau tidak akan membuat siapapun terluka karena keputusanmu. Istirahatlah dan pikirkan semuanya baik-baik”

 Setelah berkata seperti itu Ziyu segera menyeret Yongbin keluar dari ruangan tanpa perduli Yongbin yang terus berontak dan meneriakan nama Sehun. Setelah kedua orang itu pergi, kini Sehun sendirian diruangan ini.

Pemuda berkulit putih pucat itu berjalan perlahan menuju jendela. Dia menatap lurus keluar jendela, pemuda albino itu tersenyum miris dan setetes air mata nampak mengalir di pipinya.

 “Ini yang terbaik untuk kita semua, benar bukan Hyung?”

**
 Annyeong aku adalah Oh Sehun,

Seseorang yang selalu kalian panggil ‘Anak Ayam’ benar bukan?

Seseorang yang selalu membuat kalian geregetan karena tingkahnya kan?

Eri-ya terimakasih untuk semua cinta yang kalian berikan padaku..

Aku benar-benar bersyukur memiliki kalian semua,

Aku tahu aku tak pandai bernyanyi bahkan part bernyanyiku benar-benar sedikit, kemampuan rappku juga masih jauh darikata bagus, aktingku apalagi haha

Tapi kenapa kaliam masih mencintai seseorang yang memiliki banyak kekurangan sepertiku?

Kenapa kalian mencintaiku? Apa karena ABS-ku? Karena wajahku yang katanya tampan ini? Hahaha

Tapi apa kalian tahu jika aku sangat mencintai kalian bahkan cintaku lebih besar daripada rasa cinta kalian padaku…

Eri-ya kalian tentu tahu bukan jika aku adalah member yang paling muda? Bahkan ketika kami masih lengkap berduabelas dulupun aku tetap magnae nya benar?

Aku sudah dewasa sekarang, umurku bahkan akan genap 26 tahun beberapa hari lagi tapi kalian masih menganggapku ‘anak ayam’ benar bukan?

Bahkan kedelapan hyungku pun memperlakukan ku seperti anak umur 17 tahun. Sstt ini sebenarnya rahasia tapi terkadang Kyungsoo-hyung akan menyuapiku jika aku sedang asyik bermain game hingga lupa makan.

Suho-hyung akan selalu menanyakan posisiku jika aku belum pulang ke Dorm dan berakhir dengan aku yang dijemput paksa oleh Chanyeol-hyung -_-

Lay-hyung yang selalu membawakanku berbagai hadiah jika dia pulang ke Korea, Kai yang selalu mengajariku berbagai jenis dance terbaru, kami akan latihan hingga berjam-jam dan berakhir Kai dimarahi oleh semuanya..

Xiumin-hyung selalu membereskan kamarku, memastikan semuanya rapi dan bersih. Chen-hyung yang dengan sabar melatih kemampuan vocalku..

Kalian tentu ingat  Drama yang kumainkan tahun lalu bukan? Kalian pasti tahu ada adegan bertarungnya benar bukan? Kalian tak penasaran darimana aku belajar bela diri? Baekhyun-hyung lah yang mengajariku teknik-teknik bela diri…

Mereka sangat baik padaku bukan? Tapi kalian tahu apa yang paling aku tak suka dari mereka? Mereka selalu memberiku segelas susu sebelum tidur :( Ayolah bung, aku sudah besar bukan anak kecil lagi :(

Ahh kalian membuatku membicarakan mereka Eri-ya , aku jadi merindukan mereka kan..

Sudah berapa lama aku tak bertemu mereka?

Emm aku ingat, aku pergi meninggalkan Dorm tepat saat ulang tahun Xiumin-hyung..

Bagaimana kabar mereka ya? Aku merindukan kalian, hyung..

Eri-ya Ma’afkan aku, aku tak bisa mempertahankan EXO..

Aku berpikir lebih baik jika kini kami berjalan sendiri-sendiri..

Kalian tidak apa jika kami tak bersama lagi bukan?

Bukan maksudku tak ingin memperjuangkan semuanya, tapi jika kami tetap memaksakan bersama juga hasilnya tidak akan bagus..

Kami hanya akan semakin terluka akibat pertengkaran yang terus terjadi..

Lagi kami melanggar janji kami, mianhae Eri-ya !!

Aku juga tak pernah berpikir akhirnya akan seperti ini..

Ma’afkan aku…

1 komentar:

  1. Apa mereka akan benar benar bubar? Sebenarnya apa alasan kyungsoo meminta EXO bubar????

    BalasHapus

9. We are EXO, right? : Oh Sehun

  5 April 2019               3.15 pm KST   Sigani jinado malhaji mothago Mam sogeuro samkineun na Mianhadago neol sa...