2 April 2019
9.45 AM KST
“Hhh..
Apa kita sungguh benar – benar berakhir seperti ini, Hyung?”
Terlihat seorang pemuda berkulit tan yang
menatap nanar kedepan dimana disana terlihat Hyung-hyungnya tengah berkumpul
dan menonton televisi, Ah ralat televisi yang menonton mereka karena tubuh
mereka memang disini tapi jiwa mereka melayang entah kemana.
“Kau akan pergi sekarang, Jong?”
Jongin –pemudatadi
sedikit tersentak saat tiba – tiba Lay muncul dibelakangnya dan menepuk
pundaknya.
“Ah iya hyung, aku harus pergi sekarang.
Jadwal pemotretannya dimajukan jadi aku harus kesana sekarang”
Lay nampak menganggukan kepalanya, pemuda asli
China itu menyesap kopi hitam yang tadi dibuatnya. Hari ini Jongin memang
memiliki jadwal pemotretan, mesti sebenarnya dia enggan pergi meninggalkan dorm
disaat suasana disini sedang begini.
“Kau ingin makan sesuatu dulu, Jong ? Mau
kubuatkan sesuatu?”
“Apa aku tidak merepotkanmu, hyung ?”
Lay terkekeh pelan mendengar pertanyaan
Jongin. Tanpa menjawab pemuda China itu melangkahkan kakinya menuju dapur untuk
membuatkan Jongin sarapan.
“Hyung bagaimana perasaanmu
sekarang ?”
Jongin bertanya ketika Lay meletakkan segelas
susu coklat hangat dan sepiring roti bakar diatas meja.
“Menurutmu bagaimana perasaanku saat ini ?
Melihat kita terpecah belah seperti ini, kau pasti tahu bagaimana perasaanku
bukan ?”
Sudut bibir Lay sedikit terangkat membentuk
sebuah senyuman tipis. Dia berjalan perlahan menghampiri Jongin, pemuda tan itu
tampak menundukkan kepalanya.
“Ma’af karena membiarkanmu mengalami hal ini,
aku juga tak menduga semuanya akan seperti ini. Mianhae Jonginnie”
Mendengar ucapan Lay membuat Jongin langsung
mengangkat kepalanya dan memandang Hyungnya itu.
“Anniyo jangan
meminta ma’af hyung, semua yang terjadi bukan kesalahanmu. Jadi jangan meminta
ma’af okey?”
Lay menggelengkan kepalanya dan tersenyum
tipis.
“Ini memang kesalahanku, Jongin. Andai saja
aku tidak absen selama tahun 2017, Andai saja aku tidak sibuk bekerja, semuanya
pasti tidak akan seperti ini bukan? Ini
semua kesalahanku,Jongin”
“Anni
ini bukan salahmu Yixing-ah, ini semua salahku. Aku adalah Leader yang buruk bagi kalian. Ma’afkan aku “
Lay dan Jongin sontak menoleh kearah Suho yang
tiba-tiba muncul. Dapat mereka lihat jika Leader
mereka itu terlihat sangat kacau.
“Ini bukan kesalahanmu, Junmyeon-ah. Ini
adalah salahku, aku tidak bisa menjadi Hyung yang baik bagi kalian. Ma’afkan
aku”
“Hyung..”
Xiumin tersenyum tipis saat pandangan Lay,
Jongin dan Suho mengarah padanya. Pemuda yang beberapa hari yang lalu genap
berusia 30 tahun itu tersenyum lembut.
“Ma’af karena aku tidak bisa menjadi Hyung
yang baik, Ma’af karena aku adalah Hyung yang tidak berguna bagi kalian. Aku
….”
Ucapan Xiumin terpotong saat Baekhyun,Chen dan
Chanyeol yang tiba-tiba datang menghampiri mereka.
“Jangan berkata seperti itu, Hyung. Kau sangat
berarti bagi kami. Kau benar-benar Hyung yang baik, kami beruntung memilikimu
sebagai Hyung kami”
“Baekhyun-ah”
Baekhyun tersenyum saat Xiumin memanggil
namanya. Pemuda kelahiran bulan Mei itu menatap Hyung tertuanya itu.
“Minseok-hyung gomawo telah menjadi Hyung yang baik bagi kami. Aku menyayangimu,
Hyung”
Xiumin menatap keenam dongsaenya itu dengan mata yang berkaca-kaca. Dia sungguh merasa
terharu karena perkataan Baekhyun. Dia merasa dia telah menjadi Hyung yang
gagal, tapi kenapa adik-adiknya malah berterimakasih padanya? Rasanya dia ingin
benar-benar menangis.
“Suho-hyung kau juga jangan menganggap dirimu
sebagai Leader yang buruk. Kau adalah Leader terbaik yang kami miliki. Gomawo karena sudah menjadi pemimpin
yang benar-benar luar biasa bagi kami”
“Lay-hyung juga jangan merasa seperti itu.
Semua yang terjadi bukan karena kesalahanmu jadi jangan menyalahkan dirimu
lagi. Terimakasih sudah mau bertahan bersama kami, aku menyayangimu hyung”
Baik Suho maupun Lay langsung tertegun ketika
mendengar ucapan Chen dan Chanyeol. Mereka tak bisa berkata-kata tetapi mata
mereka tampak berkaca-kaca.
“Hyung, Uljima
sudah cukup air mata yang kita keluarkan saat tahun 2017, jangan menangis
lagi. Bukankah kita sudah berjanji akan bahagia?”
Jongin langsung memeluk tubuh Lay saat melihat
pemuda China itu menangis. Member lainpun ikut memeluk mereka hingga mereka
bertujuh menjadi berpelukan satu sama lain.
“Hyung apa kalian ingat apa yang dikatakan
oleh Lay-hyung beberapa tahun yang lalu?”
Jongin tiba-tiba saja bertanya ditengah-tengah
acara pelukan mereka. Pertanyaan pemuda tan yang termasuk kedalam maknae line di EXO itu membuat keenam
hyungnya menatap kepadanya.
“Lay-hyung pernah bilang begini ‘Kita mungkin akan mengalami masa yang sulit
jika bersama, tapi jika kita bersabar dan bertahan semua itu akan berlalu.
Tidak ada masalah dengan itu, Karena kita adalah Team’ benar bukan hyung?”
“Kau benar, Jong. Tapi lebih benar jika kau
menyebut kita sebagai keluarga bukan hanya sekedar Team, benar bukan?” Ujar
Suho
Semuanya mengangguk meyetujui apa yang
dikatakan oleh pemimpin EXO itu. Mereka bertujuh saling melempar senyum satu
sama lain sebelum kemudian saling berpelukan kembali. Tanpa mereka sadari ada
seseorang yang menatap sendu ke arah mereka.
“Mianhae..”
Jongin
nampak menoleh ke arah kiri, dia langsung tersenyum saat melihat seorang pemuda
yang nampak hendak melangkah pergi.
“Kyungsoo-hyung”
Mendengar
nama yang disebutkan oleh Jongin membuat Keenam member EXO yang lain langsung
melepaskan pelukan mereka dan menatap pemuda yang berdiri membelakangi mereka.
“Kyungsoo-hyung”
Jongin
melangkah menghampiri pemuda itu dan langsung merangkulnya dan mengajaknya
untuk bergabung bersama dengan yang lain.
“Hyung kita sarapan bersama, okey?”
Jongin menggiring tubuh Kyungsoo dan
mengajaknya untuk sarapan bersamanya. Senyum yang daritadi menghiasi wajah
pemuda berkulit tan itu langsung menghilang saat Baekhyun dan Suho beranjak
pergi.
“Hyung kalian mau kemana? Ayo kita sarapan
bersama !”
Jongin terlihat menghalangi jalan kedua
hyungnya itu. Berusaha mencegah mereka pergi.
“Malas…”
“Tak berselera”
Kyungsoo menundukan kepalanya saat Baekhyun
menatapnya sinis. Dia meremas ujung kaos yang digunakannya. Dia tahu bahkan
sangat tahu jika Baekhyun dan Suho masih marah padanya. Dia cukup sadar diri
dengan kesalahan yang dia buat.
Tak jauh berbeda dengan Kyungsoo, Jongin juga
tampak menunduk dan menghela nafas panjang sebelum kemudian menatap Kyungsoo
dengan senyum yang menghiasi bibirnya.
“Ayo kita sarapan bersama, hyung”
Yixing yang sedari tadi memperhatikan
diam-diam tersenyum miris. Dia merasa sedih melihat keadaan yang sedang terjadi
saat ini. Pemuda kelahiran 1991 itu memandang sendu kearah Jongin yang tengah tersenyum
ke arah Kyungsoo. Dia tahu saat ini Jongin hanya sedang berpura-pura, adik
kecilnya itu pasti merasa kecewa dan sedih.
“Kita sarapan bersama ya, hyung?”
Baik Chanyeol, Chen, dan Xiumin langsung duduk
di kursi dan bersiap untuk sarapan bersama. Lay nampak membuatkan lagi beberapa
gelas susu untuk mereka, untung saja tadi dia membuat roti bakar agak banyak
jadi mereka bisa sarapan bersama.
“Sudah lama kita tak sarapan bersama seperti
ini”
Semuanya langsung menatap Jongin saat
mendengar lirihan pemuda tan itu. Kyungsoo yang duduk tepat disebelah Jongin
langsung menunduk.
“Mianhae
, gara – gara aku kita menjadi seperti ini. Ma’afkan aku hiks”
Jongin terlihat sedikit panik saat mendengar
isakan Kyungsoo.
“Anniyo,
ini bukan salahmu hyung. Kau kan sudah menjelaskan semuanya, jadi ini bukan
salahmu. Benar bukan, hyung?”
“Ah Jongin benar, Kyung. Jangan terlalu
menyalahkan dirimu, okey?” Sahut Chen
“Sudah – sudah ayo kita lanjutkan makannya.
Jongin bukannya jadwalmu dimajukan?”
Xiumin terkekeh pelan melihat Jongin yang
terlihat kelabakan. Pemuda tan terlihat langsung memakan roti bakarnya
sekaligus dan meminum segelas susu sekali tegak.
“Astaga Jongin, pelan-pelan. Kau bisa mati
tersedak kalau rusuh begitu” Omel Lay
“Aku tidak ada waktu, hyung. Aku sudah
terlambat. Bagaimana ini?”
Chanyeol tampak bangkit dari duduknya setelah
menghabiskan sarapannya.
“Kajja Jong,
aku akan mengantarmu”
“Jeongmal??
Yeay Gomawo Chanyeol-hyung !!”
Chanyeol tertawa pelan mendengar pekikkan
Jongin. Pemuda jangkung itu menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Maknae Line EXO itu.
“Hyung-deul aku berangkat dulu ya, Sampai
jumpa…”
“Dasar anak itu tidak pernah berubah”
Xiumin tak bisa menahan senyumnya saat melihat
Jongin yang berlari mengejar Chanyeol yang sudah berlalu. Tiba – tiba saja dia
terkenang kejadian di masa lalu, disaat mereka masih baik-baik saja.
Apa
kita akan benar – benar berakhir?
**
Annyeong, Aku adalah Kim Jongin
Aku
adalah Main dancer di EXO,
Aku
juga mencoba kemampuan beraktingku dan membintangi beberapa drama,
Ah
ma’afkan aku, ini bukan saat yang tepat untuk menceritakan tentang diriku
sendiri..
Eri-ya
Andai kalian tahu bagaimana keadaan yang sedang terjadi saat ini, kalian
mungkin akan sangat sedih?
Kesalahpahaman yang memicu
terjadinya pertengkaran benar-benar
tak bisa dihindari..
Aku
tahu apa yang hendak dilakukan Kyungsoo-hyung itu baik,
Hanya
saja cara penyampaiannya yang salah..
Meskipun
Kyungsoo-hyung sudah menjelaskan kenapa dia melakukan hal itu,
Baekhyun-hyung
dan Suho-hyung tetap marah kepada Kyungsoo-hyung..
Dan
juga gara-gara itu Sehunnie pergi entah kemana,
Dia
hanya bilang ingin menenangkan diri, tapi sampai sekarang dia belum kembali..
Sudah
seminggu maknae EXO itu pergi dan tak
ada yang tahu keberadaannya.
Sebentar
lagi Anniversary EXO yang ke – 7
tahun, apa dia akan segera pulang?
Eri-ya
kita pasti dapat merayakan Anniversary EXO
bersama-sama bukan?
Maksudku,
kami pasti akan tetap bersama-sama bukan?
Kami
tidak mungkin berakhir bukan?
Benar
bukan? Hahaha kami tidak akan berakhir?
Sehunnie
tolong kembali, hanya kau yang bisa mendamaikan pertengkaran ini.
Hyungdeul tolong jangan biarkan kita berakhir seperti ini !
Aku tidak ingin kehilangan lagi, aku tak mau
ditinggalkan lagi…
We are EXO, right?
***
Setelah
selesai pemotretan, Jongin memutuskan untuk tak langsung pulang ke Dorm. Pemuda
tan itu malah pergi ke sebuah studio milik sahabatnya. Dia merasa malas pulang
ke Dorm disaat suasananya masih seperti ini.
“Hai, brother !”
Jongin tersenyum tipis saat seorang pemuda
menyapanya begitu dia memasuki studio yang sering digunakan sahabatnya itu
untuk mengajar dance.
“Hai, hyung
! Lanjutkanlah kegiatanmu, aku akan menunggu disini”
Jongin mendudukan dirinya di lantai, menekuk kedua kakinya. Pemuda tan
itu menyenderkan tubuhnya di tembok dan memandang pemuda yang masih sibuk
menari itu.
Pemuda yang tengah menari itu
bernama Kim Moonkyu atau Jongin
sering memanggilnya Kyu-hyung. Kyu merupakan mantan trainee SM dan menjalani pelatihan yang sama bersama Jongin dan
member EXO yang lain, namun sayang dia gagal debut bersama EXO dan memutuskan
untuk menjadi guru dance.
Tapi walaupun gagal debut menjadi
member EXO, dia tetap berhubungan baik dengan member EXO. Terlebih dengan
Jongin, pemuda tan itu benar-benar manja kepadanya. Dan mereka sering
menghabiskan waktu bersama di sela kesibukan Jongin.
“Kau kenapa hm? Ada masalah?”
Setelah mematikan musik, Kyu
berjalan menghampiri Jongin. Melihat adik kecilnya terlihat sedang bersedih
membuat Kyu memutuskan untuk mengakhiri latihannya dan menghampiri Jongin.
“Kau tahu hyung, sudah hampir
seminggu lebih Sehun pergi entah kemana”
Kyu mengangkat sebelah alisnya,
pandangannya tak terlepas dari Jongin yang tampak menundukan kepalanya dan
memeluk lututnya.
“Kenapa Sehun pergi? Apa kalian
sedang bertengkar?”
Jongin mengangkat kepalanya dan
menatap hyungnya itu dengan mata yang memerah menahan tangis.
“Lebih dari sekedar bertengkar
hyung, kami bahkan terancam bubar
hiks..”
Air mata Jongin akhirnya jatuh
juga, bahkan pemuda tan itu mulai terisak sembari memeluk lututnya.
“Jongin-ah”
Walau sempat terkejut karena
perkataan Jongin, karena yang dia tahu EXO baik-baik saja. Dan saat mendengar
perkataan Jongin tentang EXO yang terancam bubar benar-benar membuatnya
terkejut sekaligus bingung.
“Aku hiks.. harus bagaimana hyung
hikss? Aku tak mau kami bubar hikss aku tak mau hikkss”
Kyu semakin mengerat pelukannya
pada main dancer EXO itu , dia
mengusap pelan punggung Jongin berusaha menenangkan pemuda tan yang semakin
histeris didalam pelukannya itu.
“Aku harus bagaimana hikss? Aku sudah kehilangan Appa hikss aku tak mau
kehilangan lagi hikss”
“Tenanglah Jongin, tenang okey?
Jangan menangis lagi”
Bukannya berhenti menangis, Jongin malah semakin histeris sambil terus
berkata dengan suara yang terisak-isak.
“Aku tak mau kami berakhir hikss,
aku tak mau EXO bubar hikss.. bantu aku hyung hikss, aku harus bagaimana hiks?”
“Sttt tenanglah, hyung akan
membantumu. Jangan menangis lagi okey?”
Kyu menyerhit saat Jongin tak
menjawab perkataannya bahkan ia tak lagi mendengar suara tangisan Jongin.
Dengan perlahan dia melepaskan pelukannya dan langsung tersenyum saat melihat
Jongin yang sudah terlelap tidur. Sepertinya pemuda tan itu benar-benar
kelelahan hingga bisa tertidur seperti ini.
Apa yang sebenarnya terjadi pada kalian?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar