Sabtu, 07 April 2018

2. We are EXO, right? : Kim Jun Myeon



Desember 2010

Malam itu terlihat seorang pemuda yang menjinjing beberapa kantong plastik berisi makanan. Dia berjalan memasuki sebuah mansion tempat para trainee SM.ent bermalam.

Langkah kakinya terhenti saat melihat seseorang yang tengah menyeret kopernya..

"Hyung kau mau kemana? Dan kenapa kau membawa koper? "

Seseorang yang membawa koper itu berhenti dan tersenyum tipis pada pemuda yang bertanya kepadanya itu.

"Junmyeon-ah aku harus pergi, jaga dirimu baik-baik , aku pasti akan mendukungmu saat kau debut nanti"

Junmyeon menggelengkan kepalanya, dia menjatuhkan kantong berisi makanan itu dan segera berlari memeluk tubuh hyungnya itu.

Tiba-tiba saja dia teringat, beberapa minggu yang lalu hyungnya ini melakukan sebuah kesalahan dan menyebabkan perusahaan memberikannya hukuman.

"Apa maksudmu hyung? Kita pasti akan debut bersama, kita pasti akan debut bersama hiks.."

Tak bisa menahannya lagi, Junmyeon menangis terisak dalam pelukan pemuda yang kini sibuk mengusap punggungnya.

Pemuda itu melepas pelukannya, dan memegang kedua bahu Junmyeon, dia mengangkat kepala adiknya itu agar menatapnya.

"Kim Junmyeon dengarkan aku, aku tidak bisa melanjutkan ini lagi. Aku akan berhenti, aku menyerah. Ini bukan jalanku, aku tidak cocok dengan ini"

Junmyeon menggelengkan kepalanya, omong kosong apa yang dikatakan hyungnya itu jelas-jelas ini adalah impiannya.

"Tolong jaga anggota yang lain dengan baik, jangan sampai mereka cedera. Jaga Sehun untukku, aku akan berada di barisan paling depan saat kalian debut nanti. Aku pamit"

Setelah menepuk pundak Junmyeon pelan ,pemuda itu segera berlalu membawa kopernya meninggalkan Junmyeon yang terduduk lemas dan menangis terisak meratapi kepergiannya.

"Junmyeon"

Muncul pemuda berpipi tembam yang langsung merengkuh tubuh Junmyeon. 12 orang pemuda yang ikut keluar rumah juga terlihat menangis ,mereka menangisi Hyung mereka yang memilih pergi meninggalkan impiannya disini.

"Kyuwan-hyung hikss dia pergi hikss dia meninggalkan kita hikss"

"Stt tenanglah, ini adalah pilihannya kau harus hargai itu"

Junmyeon menatap pemuda yang memeluknya itu dengan pandangan sendu, pipinya masih basah dengan air mata.

"Minseok-hyung hiksss hyung hikss.."

Melihat Junmyeon yang kembali histeris membuat Minseok kembali membawa pemuda berkulit putih itu kedalam pelukannya.

Dia mengusap kepala Junmyeon berusaha menenangkan pemuda itu. Dia membiarkan pemuda itu menangis sepuasnya, karena hanya dengan itu akan membuatnya lega.

"Yifan, Luhan tolong bawa yang lainnya masuk, udara semakin dingin, mereka bisa sakit. Aku akan mengurus Junmyeon" Titah Minseok.

Yifan dan Luhan mengangguk paham, kedua pemuda berdarah China itu membawa 10 pemuda yang lain untuk masuk. Biarlah Minseok yang menenangkan Junmyeon.

"Ada hyung disini, ada yang lainnya juga. Jadi berhentilah menangis okey? Kita raih impian kita bersama-sama"

.
.
.
.
.
.

"KAU PIKIR KAU ITU SIAPA HAH? KAU SUDAH MERASA HEBAT HINGGA SEPERTI INI?"

Seorang pemuda tampak meringkuk disudut kamarnya, ia menutup kedua telinganya agar tak perlu mendengar keributan yang dibuat oleh anggotanya di luar sana.

"PERGI KAUU UNTUK APA KEMARI LAGI HAH?!"

Tubuh pemuda itu terlihat bergetar, air matanya terus berjatuhan seiring suara keributan diluar sana yang semakin menjadi.

"Hyung aku harus bagaimana hiks? Semua ini terjadi lagi hiks.. Mereka kembali bertengkar hiks.. Kyuwan-hyung hikss"

Pemuda berkulit putih itu terus menangis terisak sendirian diruangan ini. Dia terus menyebut nama 'Kyuwan', dia sungguh berharap hyungnya itu akan segera datang.

Sejenak suasana nampak tenang, suara keributan diluar sana tak lagi terdengar. Dan itu sedikit membuat pemuda itu menghela nafasnya lega, setidaknya dia tak mendengar suara keributan yang membuat dadanya sesak itu untuk sesaat.

Pemuda berkulit putih itu menghapus air matanya kasar, sebelum kemudian mulai beranjak menuju kasur. Dia ingin mengistirahatkan tubuhnya, dia benar-benar lelah.

Tapi langkah kakinya terhenti begitu melihat sesuatu diatas meja kerjanya, dia langsung terduduk lemas begitu ingat apa yang ada diatas mejanya.

Sebuah berkas wamil , Ya beberapa minggu yang lalu jauh sebelum kejadian dimana teman-temannya menjadi terpecah seperti sekarang, dia memang mendaftar wamil dan rencananya dia akan pergi bulan Agustus nanti.

Tapi apakah dia bisa pergi disaat teman-temannya sedang terpecah belah seperti ini?

'Junmyeon menjadi seorang Leader itu kita harus bisa menjaga hubungan sesama anggota ,jika ada perbedaan pendapat kita harus bisa mendamaikannya. Jangan sampai terjadi kesalahpahaman yang berlarut karena jika itu terjadi maka grup akan menjadi pecah dan hancur. Jika suatu saat nanti kau menjadi Leader ,kau harus bisa menjaga anggotamu dengan baik, mengerti?'

Tiba-tiba saja perkataan Hyungnya tempo hari ,membuat pemuda itu memegang erat berkas wamilnya dan kembali menangis.

"Hyung apa yang harus kulakukan?"

------

Namaku adalah Kim Junmyeon , atau kalian lebih mengenalku dengan nama Suho , benar bukan?

Aku adalah Leader dari boygroup EXO, seorang leader yang benar-benar buruk.

Kadang aku merasa bersalah dan tak pantas menjadi seorang Suho , menjadi seorang Leader .

Apa kalian tahu jika nama Suho memiliki arti sebagai pelindung?

Tapi coba kalian lihat, aku tidak bisa melindungi memberku sendiri,

Kris-hyung,Luhan-hyung dan Zitao , aku tidak bisa menjaga mereka. Hingga kita harus kehilangan mereka.

Mungkin beberapa dari kalian berpikir mereka egois, jahat atau sebagainya bukan?

Jika kalian berpikir seperti itu maka kalian salah, karena sebenarnya yang patut dihujat dan diadili atas keluarnya mereka adalah aku.

Keluarnya mereka adalah karena kesalahanku, kebodohanku dan juga ketidakbecusan ku sebagai seorang Leader...

Aku tidak bisa menyelesaikan konflik yang terjadi saat itu..

Aku adalah Leader terburuk , benar-benar buruk bahkan aku merasa malu dan bersalah kepada kalian semua,

Eri-ya kalian maukan memaafkanku karena aku tidak bisa mempertahankan mereka?

Eri-ya aku merasa takut sekarang,

Kalian tahu sebentar lagi aku akan segera melaksanakan kewajibanku sebagai warga negara yang baik. Aku akan pergi wajib militer.

Bukan, aku bukan takut akan dunia wamil yang katanya keras.

Aku takut kembali kehilangan anggotaku ,memberku, keluargaku..

Kalian tentu tidak tahu bukan jika saat ini kami tengah terlibat pertengkaran yang hebat,

Bahkan ini bisa saja membuat EXO bubar.

Sebentar lagi aku wamil,

Eri-ya bisakah aku menyelesaikan masalah ini dan membuat anggotaku kembali akur?

Jika aku kembali gagal,

Kalian masih sudi memaafkanku bukan?

Tolong ingat ,jika suatu saat terjadi sesuatu pada EXO, semua itu adalah kesalahanku.

Eri-ya aku mencintai kalian ♥

Maafkan aku...

1 komentar:

  1. JOIN NOW !!!
    Dan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
    Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
    BURUAN DAFTAR!
    dewa-lotto.name
    dewa-lotto.cc
    dewa-lotto.vip

    BalasHapus

9. We are EXO, right? : Oh Sehun

  5 April 2019               3.15 pm KST   Sigani jinado malhaji mothago Mam sogeuro samkineun na Mianhadago neol sa...