5 April
2019
3.15 pm KST
Sigani jinado malhaji mothago
Mam sogeuro samkineun na
Mianhadago neol saranghandago
Jigeumcheoreom
mideodallago
Sebuah lagu berjudul ‘Promise’ yang dinyanyikan oleh boygrup EXO yang
dirilis beberapa tahun yang lalu itu nampak diputar dengan volume keras di
ruangan yang didalamnya terlihat seorang pemuda berkulit putih yang tengah
tiduran di sofa.
“Kau akan terus seperti itu, hm?
Sampai kapan kau begini? Masalah tidak akan selesai jika kau menghindarinya,
Sehunnie”
Sehun membuka
matanya dan langsung menatap pemuda berdiri tak jauh dari posisinya saat ini.
“Aku lelah ge, bisakah kau biarkan aku
beristirahat?”
Ziyu nampak menghela nafas lelah saat melihat
Sehun yang kembali menutup matanya. Dia sudah kehabisan cara membujuk pemuda
itu agar pulang dan menyelesaikan masalahnya. Tapi Sehun adalah makhluk paling
keras kepala yang pernah dia kenal.
“Baiklah-baiklah Gege mengerti. Lakukanlah
sesukamu, dan jangan menyesali apa yang terjadi nantinya, Hunnie”
Sehun menutup
wajahnya menggunakan lengannya. Dia mencoba tak terkecoh oleh perkataan Ziyu.
Dia tahu maksud Gegenya itu baik tapi tetap saja dia belum siap bertemu dengan rekan-rekannya.
“Percuma saja gege menasehati dia. Sehun-hyung
adalah orang yang keras kepala dan orang yang paling munafik yang pernah aku kenal”
Mendengar
perkataan orang itu membuat Sehun langsung bangun dari tidurnya dan menatap
tajam pemuda yang baru saja memasuki ruangan ini dan seenaknya mematikan lagu
yang sedang Sehun putar.
“Siapa yang kau panggil munafik, Yoon
Yongbin?”
“Kaulah siapa lagi memangnya? Orang yang paling munafik, paling egois itu hanya kau hyung. Hanya Oh Sehun yang seperti itu”
Sehun nampak
berdiri, kedua lengannya terkepal kuat. Dia menatap tajam Yongbin yang juga
tengah menatapnya seolah tak gentar dengan tatapannya.
“Kenapa kau diam hah? Tidak bisa mengelak
kenyataan jika kau itu munafik dan juga egois?”
Sehun tak
menjawab, pemuda albino itu masih diam tak mengeluarkan suara apapun seolah tak
berniat menjawab pertanyaan yang diajukan pemuda yang setahun lebih muda
darinya itu.
“Yongbin-ah berhenti mengganggu Sehun, biarkan
dia beristirahat”
Ziyu mencoba
menarik Yongbin untuk pergi meninggalkan Sehun sendirian karena dia tahu
sebentar lagi kedua adiknya itu akan kembali berdebat hebat dan dia tak akan
membiarkan itu terjadi. Karena terakhir kali mereka berdebat mereka sampai
saling pukul dan Ziyu tak suka melihat kedua adiknya terluka.
“Lepaskan Ge, aku harus menyadarkan manusia
kepala batu ini”
Yongbin menepis
lengan Ziyu, pemuda kelahiran tahun 1995 itu berjalan menghampiri Sehun dan
berdiri tepat dihadapan pemuda itu.
“Kau tahu hyung saat ini teman-temanmu anni maksudku
saudara-saudaramu tengah dalam kesulitan. Kyungsoo-hyung sudah menjelaskan
semuanya dan dia sudah meminta ma’af tapi kau tidak mau mendengarnya. Bukankah
kau sangat egois hyung? Harusnya kau berada disana dan menyelesaikan
permasalahan kalian bukan malah menghindar dan bersembunyi.”
Sehun terdiam, pemuda albino itu menatap
Yongbin tanpa mengucapkan sepatah katapun seolah mulutnya terkunci rapat hingga
suara yang ingin dikeluarkannya tersangkut ditenggorokannya.
“Sekarang aku ingin bertanya satu hal padamu,
kau sungguh ingin EXO benar-benar berakhir? Kau sungguh ingin mengakhiri semuanya,
hm?”
Sehun menggeleng cepat, dia tak ingin EXO
berakhir, dia tak ingin EXO bubar.
Melihat Sehun yang
menggelengkan kepalanya membuat Yongbin langsung tersenyum miring.
“Kau benar-benar munafik kalau begitu, kau
tidak ingin EXO berakhir tapi kau sendiri justru yang membuat kalian terancam
benar-benar berakhir. Kau munafik hyung, dan jika sampai EXO berakhir itu
adalah kesalahanmu, kau egois !”
Brughh…. Brughh..
Tubuh Yongbin
langsung terhuyung kebelakang saat Sehun memukul wajahnya.
“Jaga mulutmu, aku tidak egois , aku tidak
munafik !”
Yongbin terkekeh
pelan, pemuda itu menyeka darah yang mengalir disudut bibirnya sebelum kemudian
membalas memukul Sehun hingga pemuda albino itu terjatuh.
“Jangan hanya berbicara tapi buktikan ucapanmu.
Kembalilah kepada mereka, selesaikan semuanya. Jangan bertindak seperti seorang
pengecut seperti ini”
Sehun menundukan
kepalanya, dia tengah merenungkan perkataan Yongbin. Adik kecilnya itu benar,
tak seharusnya bersembunyi seperti ini, dia harus melakukan sesuatu agar EXO
tidak berakhir.
“Hyung..”
Sehun mengangkat
kepalanya dan langsung tersenyum tipis saat melihat Yongbin mengulurkan
tangannya. Dia segera meraih tangan Yongbin dan berdiri dibantu oleh adiknya
itu.
“Kau pernah bilang jika lelaki sejati itu akan
selalu menepati janjinya, benar bukan? Jadi tolong tepati janjimu, aku tahu
bukan ini yang kau inginkan bukan?”
“Kau benar Bin-ah, sebagai seorang lelaki aku
harus menepati janjiku. Aku sudah berjanji akan selalu bersama EXO bukan?”
Senyum Yongbin
langsung merekah saat mendengar ucapan Sehun, tapi senyumnya langsung luntur
saat dengan santainya Sehun menjitak keningnya. Langsung saja pemuda kelahiran
November 1995 itu mengerang kesakitan.
“Untuk apa aku memaksakan EXO tetap bersama jika
mereka ingin berpisah? Kau tahu bukan jika sesuatu
yang dipaksakan itu tidak akan berjalan baik , kau tentu mengerti hal itu
bukan? Bukannya dulu juga kau memilih pergi karena kau tau jika kau tetap
memaksakan untuk debut semua tidak akan berjalan lancar. Aku benar bukan?”
“HYUNG !!!”
Yongbin hampir saja kembali memukul Sehun jika
Ziyu tidak cepat menahannya. Sepertinya pemuda yang berumur paling tua diantara
mereka sudah jengah melihat pertengkaran kedua dongsaengnya itu.
“Kau tidak bisa menyamakan persoalan aku dulu
dengan keadaan sekarang, hyung. Semua ini jelas berbeda bahkan sangat berbeda.
Kau tidak bisa seperti ini, hyung”
Sehun mencoba
mengabaikan Yongbin, dia sudah yakin dengan keputusannya. Dia dan kedelapan
hyungnya sudah tidak bisa bersama lagi. Dia tak bisa memaksakan lagi. Dia tidak
bisa egois dengan meminta agar mereka terus bersama untuk waktu yang lebih lama
lagi. EXO benar-benar berakhir sampai disini.
“Bisakah Gege membawa dia pergi? Aku lelah
ingin beristirahat”
“Kau pasti tahu apa yang terbaik untuk
semuanya benar bukan Hunnie? Gege percaya kau tidak akan membuat siapapun
terluka karena keputusanmu. Istirahatlah dan pikirkan semuanya baik-baik”
Setelah berkata seperti itu Ziyu segera
menyeret Yongbin keluar dari ruangan tanpa perduli Yongbin yang terus berontak
dan meneriakan nama Sehun. Setelah kedua orang itu pergi, kini Sehun sendirian
diruangan ini.
Pemuda berkulit
putih pucat itu berjalan perlahan menuju jendela. Dia menatap lurus keluar
jendela, pemuda albino itu tersenyum miris dan setetes air mata nampak mengalir
di pipinya.
“Ini yang terbaik untuk kita semua, benar
bukan Hyung?”
**
Annyeong aku adalah Oh Sehun,
Seseorang yang
selalu kalian panggil ‘Anak Ayam’ benar bukan?
Seseorang yang
selalu membuat kalian geregetan karena tingkahnya kan?
Eri-ya terimakasih
untuk semua cinta yang kalian berikan padaku..
Aku benar-benar bersyukur
memiliki kalian semua,
Aku tahu aku tak
pandai bernyanyi bahkan part bernyanyiku benar-benar sedikit, kemampuan rappku
juga masih jauh darikata bagus, aktingku apalagi haha
Tapi kenapa kaliam
masih mencintai seseorang yang memiliki banyak kekurangan sepertiku?
Kenapa kalian
mencintaiku? Apa karena ABS-ku? Karena wajahku yang katanya tampan ini? Hahaha
Tapi apa kalian
tahu jika aku sangat mencintai kalian bahkan cintaku lebih besar daripada rasa
cinta kalian padaku…
Eri-ya kalian
tentu tahu bukan jika aku adalah member yang paling muda? Bahkan ketika kami
masih lengkap berduabelas dulupun aku tetap magnae nya benar?
Aku sudah dewasa
sekarang, umurku bahkan akan genap 26 tahun beberapa hari lagi tapi kalian
masih menganggapku ‘anak ayam’ benar bukan?
Bahkan kedelapan
hyungku pun memperlakukan ku seperti anak umur 17 tahun. Sstt ini sebenarnya
rahasia tapi terkadang Kyungsoo-hyung akan menyuapiku jika aku sedang asyik
bermain game hingga lupa makan.
Suho-hyung akan
selalu menanyakan posisiku jika aku belum pulang ke Dorm dan berakhir dengan
aku yang dijemput paksa oleh Chanyeol-hyung -_-
Lay-hyung yang
selalu membawakanku berbagai hadiah jika dia pulang ke Korea, Kai yang selalu
mengajariku berbagai jenis dance terbaru, kami akan latihan hingga berjam-jam
dan berakhir Kai dimarahi oleh semuanya..
Xiumin-hyung
selalu membereskan kamarku, memastikan semuanya rapi dan bersih. Chen-hyung
yang dengan sabar melatih kemampuan vocalku..
Kalian tentu
ingat Drama yang kumainkan tahun lalu
bukan? Kalian pasti tahu ada adegan bertarungnya benar bukan? Kalian tak
penasaran darimana aku belajar bela diri? Baekhyun-hyung lah yang mengajariku
teknik-teknik bela diri…
Mereka sangat baik
padaku bukan? Tapi kalian tahu apa yang paling aku tak suka dari mereka? Mereka
selalu memberiku segelas susu sebelum tidur :( Ayolah bung, aku sudah besar
bukan anak kecil lagi :(
Ahh kalian
membuatku membicarakan mereka Eri-ya , aku jadi merindukan mereka kan..
Sudah berapa lama
aku tak bertemu mereka?
Emm aku ingat, aku
pergi meninggalkan Dorm tepat saat ulang tahun Xiumin-hyung..
Bagaimana kabar
mereka ya? Aku merindukan kalian, hyung..
Eri-ya Ma’afkan
aku, aku tak bisa mempertahankan EXO..
Aku berpikir lebih
baik jika kini kami berjalan sendiri-sendiri..
Kalian tidak apa
jika kami tak bersama lagi bukan?
Bukan maksudku tak
ingin memperjuangkan semuanya, tapi jika kami tetap memaksakan bersama juga
hasilnya tidak akan bagus..
Kami hanya akan
semakin terluka akibat pertengkaran yang terus terjadi..
Lagi kami
melanggar janji kami, mianhae Eri-ya !!
Aku juga tak
pernah berpikir akhirnya akan seperti ini..
Ma’afkan aku…