Selasa, 19 Juni 2018

9. We are EXO, right? : Oh Sehun



 5 April 2019             
3.15 pm KST


 Sigani jinado malhaji mothago

Mam sogeuro samkineun na

Mianhadago neol saranghandago

Jigeumcheoreom mideodallago


Sebuah lagu berjudul ‘Promise’ yang dinyanyikan oleh boygrup EXO yang dirilis beberapa tahun yang lalu itu nampak diputar dengan volume keras di ruangan yang didalamnya terlihat seorang pemuda berkulit putih yang tengah tiduran di sofa.

 “Kau akan terus seperti itu, hm? Sampai kapan kau begini? Masalah tidak akan selesai jika kau menghindarinya, Sehunnie”

Sehun membuka matanya dan langsung menatap pemuda berdiri tak jauh dari posisinya saat ini.
 “Aku lelah ge, bisakah kau biarkan aku beristirahat?”

 Ziyu nampak menghela nafas lelah saat melihat Sehun yang kembali menutup matanya. Dia sudah kehabisan cara membujuk pemuda itu agar pulang dan menyelesaikan masalahnya. Tapi Sehun adalah makhluk paling keras kepala yang pernah dia kenal.

 “Baiklah-baiklah Gege mengerti. Lakukanlah sesukamu, dan jangan menyesali apa yang terjadi nantinya, Hunnie”

Sehun menutup wajahnya menggunakan lengannya. Dia mencoba tak terkecoh oleh perkataan Ziyu. Dia tahu maksud Gegenya itu baik tapi tetap saja dia belum siap bertemu dengan rekan-rekannya.

 “Percuma saja gege menasehati dia. Sehun-hyung adalah orang yang keras kepala dan orang yang paling munafik yang pernah aku kenal”

Mendengar perkataan orang itu membuat Sehun langsung bangun dari tidurnya dan menatap tajam pemuda yang baru saja memasuki ruangan ini dan seenaknya mematikan lagu yang sedang Sehun putar.

 “Siapa yang kau panggil munafik, Yoon Yongbin?”

 “Kaulah siapa lagi memangnya? Orang yang paling munafik, paling egois itu hanya kau hyung. Hanya Oh Sehun yang seperti itu”

Sehun nampak berdiri, kedua lengannya terkepal kuat. Dia menatap tajam Yongbin yang juga tengah menatapnya seolah tak gentar dengan tatapannya.

 “Kenapa kau diam hah? Tidak bisa mengelak kenyataan jika kau itu munafik dan juga egois?”

Sehun tak menjawab, pemuda albino itu masih diam tak mengeluarkan suara apapun seolah tak berniat menjawab pertanyaan yang diajukan pemuda yang setahun lebih muda darinya itu.

 “Yongbin-ah berhenti mengganggu Sehun, biarkan dia beristirahat”

Ziyu mencoba menarik Yongbin untuk pergi meninggalkan Sehun sendirian karena dia tahu sebentar lagi kedua adiknya itu akan kembali berdebat hebat dan dia tak akan membiarkan itu terjadi. Karena terakhir kali mereka berdebat mereka sampai saling pukul dan Ziyu tak suka melihat kedua adiknya terluka.

 “Lepaskan Ge, aku harus menyadarkan manusia kepala batu ini”

Yongbin menepis lengan Ziyu, pemuda kelahiran tahun 1995 itu berjalan menghampiri Sehun dan berdiri tepat dihadapan pemuda itu.

 “Kau tahu hyung saat ini teman-temanmu anni maksudku saudara-saudaramu tengah dalam kesulitan. Kyungsoo-hyung sudah menjelaskan semuanya dan dia sudah meminta ma’af tapi kau tidak mau mendengarnya. Bukankah kau sangat egois hyung? Harusnya kau berada disana dan menyelesaikan permasalahan kalian bukan malah menghindar dan bersembunyi.”

 Sehun terdiam, pemuda albino itu menatap Yongbin tanpa mengucapkan sepatah katapun seolah mulutnya terkunci rapat hingga suara yang ingin dikeluarkannya tersangkut ditenggorokannya.

 “Sekarang aku ingin bertanya satu hal padamu, kau sungguh ingin EXO benar-benar berakhir? Kau sungguh ingin mengakhiri semuanya, hm?”

 Sehun menggeleng cepat, dia tak ingin EXO berakhir, dia tak ingin EXO bubar.
Melihat Sehun yang menggelengkan kepalanya membuat Yongbin langsung tersenyum miring.

 “Kau benar-benar munafik kalau begitu, kau tidak ingin EXO berakhir tapi kau sendiri justru yang membuat kalian terancam benar-benar berakhir. Kau munafik hyung, dan jika sampai EXO berakhir itu adalah kesalahanmu, kau egois !”

Brughh…. Brughh..

Tubuh Yongbin langsung terhuyung kebelakang saat Sehun memukul wajahnya.

 “Jaga mulutmu, aku tidak egois , aku tidak munafik !”

Yongbin terkekeh pelan, pemuda itu menyeka darah yang mengalir disudut bibirnya sebelum kemudian membalas memukul Sehun hingga pemuda albino itu terjatuh.

 “Jangan hanya berbicara tapi buktikan ucapanmu. Kembalilah kepada mereka, selesaikan semuanya. Jangan bertindak seperti seorang pengecut seperti ini”

Sehun menundukan kepalanya, dia tengah merenungkan perkataan Yongbin. Adik kecilnya itu benar, tak seharusnya bersembunyi seperti ini, dia harus melakukan sesuatu agar EXO tidak berakhir.

 “Hyung..”

Sehun mengangkat kepalanya dan langsung tersenyum tipis saat melihat Yongbin mengulurkan tangannya. Dia segera meraih tangan Yongbin dan berdiri dibantu oleh adiknya itu.

 “Kau pernah bilang jika lelaki sejati itu akan selalu menepati janjinya, benar bukan? Jadi tolong tepati janjimu, aku tahu bukan ini yang kau inginkan bukan?”

 “Kau benar Bin-ah, sebagai seorang lelaki aku harus menepati janjiku. Aku sudah berjanji akan selalu bersama EXO bukan?”

Senyum Yongbin langsung merekah saat mendengar ucapan Sehun, tapi senyumnya langsung luntur saat dengan santainya Sehun menjitak keningnya. Langsung saja pemuda kelahiran November 1995 itu mengerang kesakitan.

 “Untuk apa aku memaksakan EXO tetap bersama jika mereka ingin berpisah? Kau tahu bukan jika sesuatu yang dipaksakan itu tidak akan berjalan baik , kau tentu mengerti hal itu bukan? Bukannya dulu juga kau memilih pergi karena kau tau jika kau tetap memaksakan untuk debut semua tidak akan berjalan lancar. Aku benar bukan?”

 “HYUNG !!!”

 Yongbin hampir saja kembali memukul Sehun jika Ziyu tidak cepat menahannya. Sepertinya pemuda yang berumur paling tua diantara mereka sudah jengah melihat pertengkaran kedua dongsaengnya itu.

 “Kau tidak bisa menyamakan persoalan aku dulu dengan keadaan sekarang, hyung. Semua ini jelas berbeda bahkan sangat berbeda. Kau tidak bisa seperti ini, hyung”

Sehun mencoba mengabaikan Yongbin, dia sudah yakin dengan keputusannya. Dia dan kedelapan hyungnya sudah tidak bisa bersama lagi. Dia tak bisa memaksakan lagi. Dia tidak bisa egois dengan meminta agar mereka terus bersama untuk waktu yang lebih lama lagi. EXO benar-benar berakhir sampai disini.

 “Bisakah Gege membawa dia pergi? Aku lelah ingin beristirahat”

 “Kau pasti tahu apa yang terbaik untuk semuanya benar bukan Hunnie? Gege percaya kau tidak akan membuat siapapun terluka karena keputusanmu. Istirahatlah dan pikirkan semuanya baik-baik”

 Setelah berkata seperti itu Ziyu segera menyeret Yongbin keluar dari ruangan tanpa perduli Yongbin yang terus berontak dan meneriakan nama Sehun. Setelah kedua orang itu pergi, kini Sehun sendirian diruangan ini.

Pemuda berkulit putih pucat itu berjalan perlahan menuju jendela. Dia menatap lurus keluar jendela, pemuda albino itu tersenyum miris dan setetes air mata nampak mengalir di pipinya.

 “Ini yang terbaik untuk kita semua, benar bukan Hyung?”

**
 Annyeong aku adalah Oh Sehun,

Seseorang yang selalu kalian panggil ‘Anak Ayam’ benar bukan?

Seseorang yang selalu membuat kalian geregetan karena tingkahnya kan?

Eri-ya terimakasih untuk semua cinta yang kalian berikan padaku..

Aku benar-benar bersyukur memiliki kalian semua,

Aku tahu aku tak pandai bernyanyi bahkan part bernyanyiku benar-benar sedikit, kemampuan rappku juga masih jauh darikata bagus, aktingku apalagi haha

Tapi kenapa kaliam masih mencintai seseorang yang memiliki banyak kekurangan sepertiku?

Kenapa kalian mencintaiku? Apa karena ABS-ku? Karena wajahku yang katanya tampan ini? Hahaha

Tapi apa kalian tahu jika aku sangat mencintai kalian bahkan cintaku lebih besar daripada rasa cinta kalian padaku…

Eri-ya kalian tentu tahu bukan jika aku adalah member yang paling muda? Bahkan ketika kami masih lengkap berduabelas dulupun aku tetap magnae nya benar?

Aku sudah dewasa sekarang, umurku bahkan akan genap 26 tahun beberapa hari lagi tapi kalian masih menganggapku ‘anak ayam’ benar bukan?

Bahkan kedelapan hyungku pun memperlakukan ku seperti anak umur 17 tahun. Sstt ini sebenarnya rahasia tapi terkadang Kyungsoo-hyung akan menyuapiku jika aku sedang asyik bermain game hingga lupa makan.

Suho-hyung akan selalu menanyakan posisiku jika aku belum pulang ke Dorm dan berakhir dengan aku yang dijemput paksa oleh Chanyeol-hyung -_-

Lay-hyung yang selalu membawakanku berbagai hadiah jika dia pulang ke Korea, Kai yang selalu mengajariku berbagai jenis dance terbaru, kami akan latihan hingga berjam-jam dan berakhir Kai dimarahi oleh semuanya..

Xiumin-hyung selalu membereskan kamarku, memastikan semuanya rapi dan bersih. Chen-hyung yang dengan sabar melatih kemampuan vocalku..

Kalian tentu ingat  Drama yang kumainkan tahun lalu bukan? Kalian pasti tahu ada adegan bertarungnya benar bukan? Kalian tak penasaran darimana aku belajar bela diri? Baekhyun-hyung lah yang mengajariku teknik-teknik bela diri…

Mereka sangat baik padaku bukan? Tapi kalian tahu apa yang paling aku tak suka dari mereka? Mereka selalu memberiku segelas susu sebelum tidur :( Ayolah bung, aku sudah besar bukan anak kecil lagi :(

Ahh kalian membuatku membicarakan mereka Eri-ya , aku jadi merindukan mereka kan..

Sudah berapa lama aku tak bertemu mereka?

Emm aku ingat, aku pergi meninggalkan Dorm tepat saat ulang tahun Xiumin-hyung..

Bagaimana kabar mereka ya? Aku merindukan kalian, hyung..

Eri-ya Ma’afkan aku, aku tak bisa mempertahankan EXO..

Aku berpikir lebih baik jika kini kami berjalan sendiri-sendiri..

Kalian tidak apa jika kami tak bersama lagi bukan?

Bukan maksudku tak ingin memperjuangkan semuanya, tapi jika kami tetap memaksakan bersama juga hasilnya tidak akan bagus..

Kami hanya akan semakin terluka akibat pertengkaran yang terus terjadi..

Lagi kami melanggar janji kami, mianhae Eri-ya !!

Aku juga tak pernah berpikir akhirnya akan seperti ini..

Ma’afkan aku…

Senin, 21 Mei 2018

8. We are EXO, right? : Kim Jongin



2 April 2019
9.45 AM KST

“Hhh.. Apa kita sungguh benar – benar berakhir seperti ini, Hyung?”

 Terlihat seorang pemuda berkulit tan yang menatap nanar kedepan dimana disana terlihat Hyung-hyungnya tengah berkumpul dan menonton televisi, Ah ralat televisi yang menonton mereka karena tubuh mereka memang disini tapi jiwa mereka melayang entah kemana.

 “Kau akan pergi sekarang, Jong?”

 Jongin –pemudatadi sedikit tersentak saat tiba – tiba Lay muncul dibelakangnya dan menepuk pundaknya.

 “Ah iya hyung, aku harus pergi sekarang. Jadwal pemotretannya dimajukan jadi aku harus kesana sekarang”

 Lay nampak menganggukan kepalanya, pemuda asli China itu menyesap kopi hitam yang tadi dibuatnya. Hari ini Jongin memang memiliki jadwal pemotretan, mesti sebenarnya dia enggan pergi meninggalkan dorm disaat suasana disini sedang begini.

 “Kau ingin makan sesuatu dulu, Jong ? Mau kubuatkan sesuatu?”

 “Apa aku tidak merepotkanmu, hyung ?”

 Lay terkekeh pelan mendengar pertanyaan Jongin. Tanpa menjawab pemuda China itu melangkahkan kakinya menuju dapur untuk membuatkan Jongin sarapan.

 “Hyung bagaimana perasaanmu sekarang ?”

 Jongin bertanya ketika Lay meletakkan segelas susu coklat hangat dan sepiring roti bakar diatas meja.

 “Menurutmu bagaimana perasaanku saat ini ? Melihat kita terpecah belah seperti ini, kau pasti tahu bagaimana perasaanku bukan ?”

 Sudut bibir Lay sedikit terangkat membentuk sebuah senyuman tipis. Dia berjalan perlahan menghampiri Jongin, pemuda tan itu tampak menundukkan kepalanya.
 “Ma’af karena membiarkanmu mengalami hal ini, aku juga tak menduga semuanya akan seperti ini. Mianhae Jonginnie”

 Mendengar ucapan Lay membuat Jongin langsung mengangkat kepalanya dan memandang Hyungnya itu.

 Anniyo jangan meminta ma’af hyung, semua yang terjadi bukan kesalahanmu. Jadi jangan meminta ma’af okey?”

 Lay menggelengkan kepalanya dan tersenyum tipis.

 “Ini memang kesalahanku, Jongin. Andai saja aku tidak absen selama tahun 2017, Andai saja aku tidak sibuk bekerja, semuanya pasti tidak akan seperti ini bukan? Ini semua kesalahanku,Jongin”

 Anni ini bukan salahmu Yixing-ah, ini semua salahku. Aku adalah Leader yang buruk bagi kalian. Ma’afkan aku “

 Lay dan Jongin sontak menoleh kearah Suho yang tiba-tiba muncul. Dapat mereka lihat jika Leader  mereka itu terlihat sangat kacau.

 “Ini bukan kesalahanmu, Junmyeon-ah. Ini adalah salahku, aku tidak bisa menjadi Hyung yang baik bagi kalian. Ma’afkan aku”

 “Hyung..”

 Xiumin tersenyum tipis saat pandangan Lay, Jongin dan Suho mengarah padanya. Pemuda yang beberapa hari yang lalu genap berusia 30 tahun itu tersenyum lembut.

 “Ma’af karena aku tidak bisa menjadi Hyung yang baik, Ma’af karena aku adalah Hyung yang tidak berguna bagi kalian. Aku ….”

 Ucapan Xiumin terpotong saat Baekhyun,Chen dan Chanyeol yang tiba-tiba datang menghampiri mereka.

 “Jangan berkata seperti itu, Hyung. Kau sangat berarti bagi kami. Kau benar-benar Hyung yang baik, kami beruntung memilikimu sebagai Hyung kami”

  “Baekhyun-ah”

 Baekhyun tersenyum saat Xiumin memanggil namanya. Pemuda kelahiran bulan Mei itu menatap Hyung tertuanya itu.

 “Minseok-hyung gomawo telah menjadi Hyung yang baik bagi kami. Aku menyayangimu, Hyung”

 Xiumin menatap keenam dongsaenya itu dengan mata yang berkaca-kaca. Dia sungguh merasa terharu karena perkataan Baekhyun. Dia merasa dia telah menjadi Hyung yang gagal, tapi kenapa adik-adiknya malah berterimakasih padanya? Rasanya dia ingin benar-benar menangis.

 “Suho-hyung kau juga jangan menganggap dirimu sebagai Leader yang buruk. Kau adalah Leader terbaik yang kami miliki. Gomawo karena sudah menjadi pemimpin yang benar-benar luar biasa bagi kami”

 “Lay-hyung juga jangan merasa seperti itu. Semua yang terjadi bukan karena kesalahanmu jadi jangan menyalahkan dirimu lagi. Terimakasih sudah mau bertahan bersama kami, aku menyayangimu hyung”

 Baik Suho maupun Lay langsung tertegun ketika mendengar ucapan Chen dan Chanyeol. Mereka tak bisa berkata-kata tetapi mata mereka tampak berkaca-kaca.

 “Hyung, Uljima sudah cukup air mata yang kita keluarkan saat tahun 2017, jangan menangis lagi. Bukankah kita sudah berjanji akan bahagia?”

 Jongin langsung memeluk tubuh Lay saat melihat pemuda China itu menangis. Member lainpun ikut memeluk mereka hingga mereka bertujuh menjadi berpelukan satu sama lain.

 “Hyung apa kalian ingat apa yang dikatakan oleh Lay-hyung beberapa tahun yang lalu?”

 Jongin tiba-tiba saja bertanya ditengah-tengah acara pelukan mereka. Pertanyaan pemuda tan yang termasuk kedalam maknae line di EXO itu membuat keenam hyungnya menatap kepadanya.

 “Lay-hyung pernah bilang begini ‘Kita mungkin akan mengalami masa yang sulit jika bersama, tapi jika kita bersabar dan bertahan semua itu akan berlalu. Tidak ada masalah dengan itu, Karena kita adalah Team’ benar bukan hyung?”

 “Kau benar, Jong. Tapi lebih benar jika kau menyebut kita sebagai keluarga bukan hanya sekedar Team, benar bukan?” Ujar Suho

 Semuanya mengangguk meyetujui apa yang dikatakan oleh pemimpin EXO itu. Mereka bertujuh saling melempar senyum satu sama lain sebelum kemudian saling berpelukan kembali. Tanpa mereka sadari ada seseorang yang menatap sendu ke arah mereka.

 Mianhae..”

Jongin nampak menoleh ke arah kiri, dia langsung tersenyum saat melihat seorang pemuda yang nampak hendak melangkah pergi.

 “Kyungsoo-hyung”

Mendengar nama yang disebutkan oleh Jongin membuat Keenam member EXO yang lain langsung melepaskan pelukan mereka dan menatap pemuda yang berdiri membelakangi mereka.

 “Kyungsoo-hyung”

Jongin melangkah menghampiri pemuda itu dan langsung merangkulnya dan mengajaknya untuk bergabung bersama dengan yang lain.

 “Hyung kita sarapan bersama, okey?”

 Jongin menggiring tubuh Kyungsoo dan mengajaknya untuk sarapan bersamanya. Senyum yang daritadi menghiasi wajah pemuda berkulit tan itu langsung menghilang saat Baekhyun dan Suho beranjak pergi.

 “Hyung kalian mau kemana? Ayo kita sarapan bersama !”

 Jongin terlihat menghalangi jalan kedua hyungnya itu. Berusaha mencegah mereka pergi.

 “Malas…”

 “Tak berselera”

 Kyungsoo menundukan kepalanya saat Baekhyun menatapnya sinis. Dia meremas ujung kaos yang digunakannya. Dia tahu bahkan sangat tahu jika Baekhyun dan Suho masih marah padanya. Dia cukup sadar diri dengan kesalahan yang dia buat.

 Tak jauh berbeda dengan Kyungsoo, Jongin juga tampak menunduk dan menghela nafas panjang sebelum kemudian menatap Kyungsoo dengan senyum yang menghiasi bibirnya.

 “Ayo kita sarapan bersama, hyung”

 Yixing yang sedari tadi memperhatikan diam-diam tersenyum miris. Dia merasa sedih melihat keadaan yang sedang terjadi saat ini. Pemuda kelahiran 1991 itu memandang sendu kearah Jongin yang tengah tersenyum ke arah Kyungsoo. Dia tahu saat ini Jongin hanya sedang berpura-pura, adik kecilnya itu pasti merasa kecewa dan sedih.

 “Kita sarapan bersama ya, hyung?”

 Baik Chanyeol, Chen, dan Xiumin langsung duduk di kursi dan bersiap untuk sarapan bersama. Lay nampak membuatkan lagi beberapa gelas susu untuk mereka, untung saja tadi dia membuat roti bakar agak banyak jadi mereka bisa sarapan bersama.

 “Sudah lama kita tak sarapan bersama seperti ini”

 Semuanya langsung menatap Jongin saat mendengar lirihan pemuda tan itu. Kyungsoo yang duduk tepat disebelah Jongin langsung menunduk.

 Mianhae , gara – gara aku kita menjadi seperti ini. Ma’afkan aku hiks”

 Jongin terlihat sedikit panik saat mendengar isakan Kyungsoo.

 Anniyo, ini bukan salahmu hyung. Kau kan sudah menjelaskan semuanya, jadi ini bukan salahmu. Benar bukan, hyung?”

 “Ah Jongin benar, Kyung. Jangan terlalu menyalahkan dirimu, okey?” Sahut Chen

 “Sudah – sudah ayo kita lanjutkan makannya. Jongin bukannya jadwalmu dimajukan?”

 Xiumin terkekeh pelan melihat Jongin yang terlihat kelabakan. Pemuda tan terlihat langsung memakan roti bakarnya sekaligus dan meminum segelas susu sekali tegak.

 “Astaga Jongin, pelan-pelan. Kau bisa mati tersedak kalau rusuh begitu” Omel Lay

 “Aku tidak ada waktu, hyung. Aku sudah terlambat. Bagaimana ini?”

 Chanyeol tampak bangkit dari duduknya setelah menghabiskan sarapannya.
 Kajja Jong, aku akan mengantarmu”

 Jeongmal?? Yeay Gomawo Chanyeol-hyung !!”

 Chanyeol tertawa pelan mendengar pekikkan Jongin. Pemuda jangkung itu menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Maknae Line EXO itu.

 “Hyung-deul aku berangkat dulu ya, Sampai jumpa…”

 “Dasar anak itu tidak pernah berubah”

 Xiumin tak bisa menahan senyumnya saat melihat Jongin yang berlari mengejar Chanyeol yang sudah berlalu. Tiba – tiba saja dia terkenang kejadian di masa lalu, disaat mereka masih baik-baik saja.

Apa kita akan benar – benar berakhir?

**
Annyeong, Aku adalah Kim Jongin

Aku adalah Main dancer di EXO,

Aku juga mencoba kemampuan beraktingku dan membintangi beberapa drama,

Ah ma’afkan aku, ini bukan saat yang tepat untuk menceritakan tentang diriku sendiri..

Eri-ya Andai kalian tahu bagaimana keadaan yang sedang terjadi saat ini, kalian mungkin akan sangat sedih?

Kesalahpahaman yang memicu terjadinya pertengkaran benar-benar tak bisa dihindari..

Aku tahu apa yang hendak dilakukan Kyungsoo-hyung itu baik,
Hanya saja cara penyampaiannya yang salah..

Meskipun Kyungsoo-hyung sudah menjelaskan kenapa dia melakukan hal itu,

Baekhyun-hyung dan Suho-hyung tetap marah kepada Kyungsoo-hyung..

Dan juga gara-gara itu Sehunnie pergi entah kemana,

Dia hanya bilang ingin menenangkan diri, tapi sampai sekarang dia belum kembali..

Sudah seminggu maknae EXO itu pergi dan tak ada yang tahu keberadaannya.

Sebentar lagi Anniversary EXO yang ke – 7 tahun, apa dia akan segera pulang?

Eri-ya kita pasti dapat merayakan Anniversary EXO bersama-sama bukan?

Maksudku, kami pasti akan tetap bersama-sama bukan?

Kami tidak mungkin berakhir bukan?

Benar bukan? Hahaha kami tidak akan berakhir?

Sehunnie tolong kembali, hanya kau yang bisa mendamaikan pertengkaran ini.

Hyungdeul tolong jangan biarkan kita berakhir seperti ini !

Aku tidak ingin kehilangan lagi, aku tak mau ditinggalkan lagi…

We are EXO, right?

***
 Setelah selesai pemotretan, Jongin memutuskan untuk tak langsung pulang ke Dorm. Pemuda tan itu malah pergi ke sebuah studio milik sahabatnya. Dia merasa malas pulang ke Dorm disaat suasananya masih seperti ini.
 “Hai, brother !”
Jongin tersenyum tipis saat seorang pemuda menyapanya begitu dia memasuki studio yang sering digunakan sahabatnya itu untuk mengajar dance.
 “Hai, hyung ! Lanjutkanlah kegiatanmu, aku akan menunggu disini”
Jongin mendudukan dirinya di lantai, menekuk kedua kakinya. Pemuda tan itu menyenderkan tubuhnya di tembok dan memandang pemuda yang masih sibuk menari itu.

 Pemuda yang tengah menari itu bernama Kim Moonkyu atau Jongin sering memanggilnya Kyu-hyung. Kyu merupakan mantan trainee SM dan menjalani pelatihan yang sama bersama Jongin dan member EXO yang lain, namun sayang dia gagal debut bersama EXO dan memutuskan untuk menjadi guru dance.

 Tapi walaupun gagal debut menjadi member EXO, dia tetap berhubungan baik dengan member EXO. Terlebih dengan Jongin, pemuda tan itu benar-benar manja kepadanya. Dan mereka sering menghabiskan waktu bersama di sela kesibukan Jongin.

 “Kau kenapa hm? Ada masalah?”

 Setelah mematikan musik, Kyu berjalan menghampiri Jongin. Melihat adik kecilnya terlihat sedang bersedih membuat Kyu memutuskan untuk mengakhiri latihannya dan menghampiri Jongin.

 “Kau tahu hyung, sudah hampir seminggu lebih Sehun pergi entah kemana”

 Kyu mengangkat sebelah alisnya, pandangannya tak terlepas dari Jongin yang tampak menundukan kepalanya dan memeluk lututnya.

 “Kenapa Sehun pergi? Apa kalian sedang bertengkar?”

 Jongin mengangkat kepalanya dan menatap hyungnya itu dengan mata yang memerah menahan tangis.

 “Lebih dari sekedar bertengkar hyung, kami bahkan terancam bubar hiks..”

 Air mata Jongin akhirnya jatuh juga, bahkan pemuda tan itu mulai terisak sembari memeluk lututnya.

 “Jongin-ah”

 Walau sempat terkejut karena perkataan Jongin, karena yang dia tahu EXO baik-baik saja. Dan saat mendengar perkataan Jongin tentang EXO yang terancam bubar benar-benar membuatnya terkejut sekaligus bingung.

 “Aku hiks.. harus bagaimana hyung hikss? Aku tak mau kami bubar hikss aku tak mau hikkss”

 Kyu semakin mengerat pelukannya pada main dancer EXO itu , dia mengusap pelan punggung Jongin berusaha menenangkan pemuda tan yang semakin histeris didalam pelukannya itu.

“Aku harus bagaimana hikss? Aku sudah kehilangan Appa hikss aku tak mau kehilangan lagi hikss”

 “Tenanglah Jongin, tenang okey? Jangan menangis lagi”

Bukannya berhenti menangis, Jongin malah semakin histeris sambil terus berkata dengan suara yang terisak-isak.

 “Aku tak mau kami berakhir hikss, aku tak mau EXO bubar hikss.. bantu aku hyung hikss, aku harus bagaimana hiks?”

 “Sttt tenanglah, hyung akan membantumu. Jangan menangis lagi okey?”

 Kyu menyerhit saat Jongin tak menjawab perkataannya bahkan ia tak lagi mendengar suara tangisan Jongin. Dengan perlahan dia melepaskan pelukannya dan langsung tersenyum saat melihat Jongin yang sudah terlelap tidur. Sepertinya pemuda tan itu benar-benar kelelahan hingga bisa tertidur seperti ini.

Apa yang sebenarnya terjadi pada kalian?

9. We are EXO, right? : Oh Sehun

  5 April 2019               3.15 pm KST   Sigani jinado malhaji mothago Mam sogeuro samkineun na Mianhadago neol sa...